Resensi Film: "Never Rarely Sometimes Always" karya Eliza Hittman
sumber: internationalfilmstudies.blogspot.com |
Never Rarely Sometimes Always adalah sebuah karya sinematik yang menggugah dan mendalam garapan sutradara Eliza Hittman. Film ini menghadirkan pandangan yang tajam dan puitis terhadap perjalanan emosional seorang remaja perempuan dalam menghadapi situasi yang kompleks dan berat. Dengan pemilihan judul yang unik, film ini telah berhasil membangun narasi yang kuat dan menyentuh tentang hak-hak perempuan, persahabatan, dan ketabahan dalam menghadapi ketidakpastian.
Narasi dan Plot
Film ini mengisahkan perjalanan Autumn (Sidney Flanigan), seorang remaja perempuan yang tinggal di daerah pedesaan Pennsylvania, dalam mengejar haknya untuk mendapatkan aborsi yang aman di New York City. Ketika Autumn menemukan bahwa dia hamil akibat dari pelecehan seksual, dia memutuskan untuk mencari bantuan tanpa memberitahu keluarganya. Ia didampingi oleh sepupunya, Skylar (Talia Ryder), dalam perjalanan yang penuh risiko ini.
Narasi film ini berfokus pada perjalanan fisik dan emosional Autumn dan Skylar. Mereka menghadapi berbagai rintangan, termasuk keterbatasan finansial dan akses terhadap layanan medis. Perjalanan mereka ke New York City menjadi representasi yang kuat dari upaya yang harus diambil oleh banyak perempuan muda dalam mencari hak-hak reproduksi yang aman dan legal.
Karakter dan Akting
Pemain utama, Sidney Flanigan dan Talia Ryder, memberikan penampilan yang mengesankan dalam memerankan Autumn dan Skylar. Flanigan dengan sangat baik memerankan peran Autumn sebagai remaja yang penuh ketidakpastian dan emosi yang kompleks. Ekspresi wajahnya dan gerakan tubuhnya berhasil menggambarkan beban yang dia bawa dalam menghadapi situasi yang sulit. Sementara itu, Ryder berhasil memberikan dimensi dan nuansa yang berbeda kepada karakter Skylar sebagai pendamping setia Autumn. Kedua aktris ini mampu menghadirkan koneksi emosional yang tulus, menciptakan hubungan persahabatan yang mendalam di layar.
Pesan dan Makna
Salah satu aspek kuat dari Never Rarely Sometimes Always, adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan pesan-pesan penting tentang hak-hak perempuan, khususnya dalam konteks hak reproduksi. Film ini menggambarkan dengan jelas tantangan dan hambatan yang sering dihadapi perempuan muda dalam mencari akses terhadap layanan aborsi yang aman. Melalui interaksi Autumn dengan pekerja medis di New York City, adegan penting dalam film ini adalah wawancara konseling di mana Autumn harus menjawab pertanyaan dengan "never," "rarely," "sometimes," atau "always." Wawancara ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang latar belakang karakter Autumn, tetapi juga menjadi simbol dari kompleksitas emosional dan pengalaman perempuan.
Sinematografi dan Tata Suara
Eliza Hittman dan timnya berhasil menciptakan pengalaman visual yang kuat melalui sinematografi yang puitis dan intens. Penonton disajikan dengan pengambilan gambar yang intim dan dekat, menggambarkan ekspresi wajah dan perasaan karakter dengan mendalam. Warna yang dipilih dalam film ini juga mendukung suasana emosional yang diinginkan, dari nuansa dingin dan suram di Pennsylvania hingga kehidupan perkotaan yang lebih terang di New York City.
Tata suara juga memainkan peran penting dalam Never Rarely Sometimes Always. Musik yang sederhana dan menghanyutkan, serta penggunaan suara lingkungan, menguatkan atmosfer film dan memberikan dimensi ekstra pada pengalaman menonton.
Kesimpulan
Never Rarely Sometimes Always adalah karya sinematik yang menarik dan kuat dengan penyampaian pesan yang mendalam. Eliza Hittman berhasil menggambarkan perjalanan emosional seorang remaja perempuan dengan kepekaan dan keseimbangan yang luar biasa. Akting yang kuat, narasi yang tajam, serta sinematografi yang memukau membuat film ini menjadi pengalaman yang menggugah dan mengharukan. Melalui cerita Autumn dan Skylar, film ini memberikan pandangan yang penuh empati terhadap perjuangan perempuan muda dalam mencari hak-hak mereka, khususnya dalam hal reproduksi. Never Rarely Sometimes Always adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang aman dan legal, serta tentang persahabatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan hidup.
Post a Comment
0 Comments